Dunia seni peran Tanah Air sedang berduka. Salah satu aktor senior, Ray Sahetapy meninggal dunia akibat komplikasi penyakit, yakni stroke dan dibates. Ray mengembuskan napas terakhirnya di usia 68 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, pada 1 April 2025.
Adik Ray Sahetapy, Charly Sahetapy mengungkapkan, Ray meninggal setelah berjuang melawan beberapa penyakit yang diidapnya sejak beberapa tahun terakhir.
“Ray itu diabetes udah cukup lama sebenarnya dari 2017, kemudian mungkin kalian pernah lihat dia jalannya sudah nggak normal tidak semangat seperti dulu-dulu lagi, dan dia kena stroke bulan Juni-Juli tahun 2023. Jadi selama itu kami berusaha rawat supaya dia bisa kembali normal," kata Charly Sahetapy di Rumah Duka Sentosa (Gatot Subroto), Rabu (2/4/2025).
Stroke adalah penyakit yang menyerang sel jaringan pada otak manusia. Hal ini memicu stroke terbagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Melansir dari Mayo Clinic, penyakit ini menjadi salah satu kondisi darurat untuk segera mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Pada dasarnya, stroke iskemik terjadi akibat adanya penyumbatan aliran darah ke bagian otak.
Sementara stroke hemoragik disebabkan pembuluh darah yang pecah sehingga mengalami pendarahan di dalam otak. Kedua jenis stroke mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak dalam beberapa hitungan menit.
Penyebab utama penyakit ini, yakni stroke iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi sebagian besar penderita. Stroke ini dapat terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh timbunan lemak atau gumpalan darah yang berasal dari jantung. Oleh karena itu, aliran darah akan berkurang karena tersangkut pembuluh darah di otak.
Berbeda halnya dengan iskemia, stroke hemoragik umumnya terjadi akibat pembuluh darah bocor di dalam otak. Adapun pendarahan otak disebabkan pecahnya malformasi arteriovenosa (AVM).
Maka dari itu, faktor-faktor yang berhubungan dengan hemoragik, antara lain:
1. Rasa trauma
2. Tekanan darah tinggi
3. Pendarah otak
4. Tonjolan pada dinding pembuluh darah yang menimbulkan aneurisma
5. Penggunaan obat pengencer darah (antikoagulan)
6. Penumpukan protein di dinding pembuluh arteri (angiopati amiloid serebral)
Berikut lima gejala yang mulai dialami penderita stroke, meliputi:
1. Rasa mual dan pusing yang terjadi bersamaan dengan sakit kepala secara tiba-tiba
2. Penglihatan mulai buram pada salah satu atau kedua mata
3. Kehilangan keseimbangan untuk berjalan
4. Kesulitan berbicara dan memahami perkataan orang lain
5. Wajah, lengan, dan kedua kaki mulai mati rasa dan sulit digerakan
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.
Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik.
Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
Sering merasa haus.
(Qur'anul Hidayat)