Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menanggapi kontroversi ini dengan menginstruksikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, untuk memberikan pembinaan kepada Wiwin. Ia juga mengingatkan jajaran pejabat di Pemkab Bogor untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhani (Jaro Ade), mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini melalui Camat.
“Tadi sudah saya sampaikan dalam apel, dan sudah bisa ditangkap oleh Pak Sekda untuk ditindaklanjuti ke Pak Camat. Kita punya tanggung jawab melakukan pembinaan,” ujar Jaro.
Setelah video tersebut viral, Wiwin memberikan klarifikasi melalui akun TikTok pribadinya @ratuwk1414. Ia mengatakan bahwa kata “geli” yang diucapkannya tidak bermaksud menghina, melainkan dalam konteks bercanda.
“Mungkin ada kata-kata ‘geli’, tapi bukan berarti jijik, melainkan lucu. Saya ini orang Sunda, jadi kalau bilang ‘ih lucu’, itu dalam arti senang, bukan menghina,” jelasnya.
Wiwin menegaskan bahwa momen tersebut hanyalah bagian dari kebersamaan sebelum makan bersama.
“Saya ini orangnya humoris. Mungkin yang kenal saya tahu. Saya nenteng itu senang, dalam arti bukan menghina siapa pun. Tidak ada maksud buruk, tapi kadang orang lain menanggapinya beda. Saya akan memperbaiki lagi,” tambahnya.
Ia juga mengaku kaget karena video tersebut menjadi sorotan luas dan menimbulkan kontroversi. Namun, klarifikasinya tetap menuai beragam komentar pedas dari warganet.
“Salah-Viral-Minta maaf udah biasa bu, kalau Salah-Viral-Mengundurkan diri aja gimana? Biar nggak biasa gitu,” tulis seorang netizen di Instagram.
“Nggak usah minta maaf bu… Mengundurkan diri saja. Nggak pantas,” komentar lainnya.
(Qur'anul Hidayat)