MUFFEST+ 2025, kata Irvan Mahidin, menargetkan 15 ribu pengunjung dan jumlah transaksi yang kami harapkan di atas Rp10 miliar dengan melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
“Semoga target yang kami tetapkan dapat dicapai bersama-sama. Tahun ini menjadi tahun kedua kami berkolaborasi dengan IFC dalam menyelenggarakan MUFFEST+. Kami berharap dapat terus menjadi bagian dari perjalanan yang luar biasa ini dalam membawa fashion muslim Indonesia semakin berkembang dan dikenal luas,” ucap Irvan Mahidin.
MUFFEST+ Road to IN2MOTIONFEST 2025 hadir dengan rangkaian exhibition dan fashion show yang menampilkan lebih dari 130 brand dan desainer modest fashion terkemuka. Acara ini menghadirkan beragam produk, mulai dari tekstil, busana Muslim siap pakai, aksesori, kosmetik halal, hingga F&B yang mendukung gaya hidup halal. Selain itu, berbagai talkshow dan seminar inspiratif turut memeriahkan perhelatan ini, membahas tren modest fashion dan perkembangan industri halal di Indonesia.
Pembukaan MUFFEST+ 2025 dimeriahkan dengan peragaan karya para anggota IKRA Indonesia, yang mengangkat keunikan wastra dari berbagai daerah di Indonesia. Desainer yang berpartisipasi antara lain Rose.Ma.Lina (DKI Jakarta), Laili Imra (Riau), Lusi Damai (Bali), Silla Dawilah (Malang), Sogan Batik Rejodani (DIY Yogyakarta), Tak hanya itu, dua guest designer ternama, Ayu Dyah Andari dan Dian Pelangi, turut menghadirkan koleksi spesial mereka. Partisipasi IKRA Indonesia dalam acara ini merupakan bagian dari upaya penguatan ekosistem modest fashion melalui dukungan bagi pelaku usaha, pengembangan produk, serta promosi.
Hari pertama MUFFEST+ 2025 juga menghadirkan fashion show dari UMKM Rumah Batik Fractal, binaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Program ini bertujuan untuk mengembangkan ekosistem batik tradisional Sukabumi-Cianjur melalui transformasi digital, sejalan dengan inisiatif LPS Peduli Bakti Bagi Negeri. Beberapa pelaku UMKM batik yang tampil di panggung MUFFEST+ antara lain Eneng Metin (Batik Degung), Diah (Pondok Batik), Dani (Mulya Batik), dan Vira (Helianthus Project). Dengan pendekatan berbasis teknologi dan kearifan lokal, Rumah Batik Fractal berperan dalam meningkatkan dampak ekonomi bagi komunitas batik di Sukabumi dan Cianjur.
MUFFEST+ 2025 kembali membuktikan perannya sebagai ajang bergengsi dalam industri modest fashion, sekaligus mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat modest fashion dunia.
Fashion show berikutnya menampilkan karya dari brand CHIKIGO by Chiki Fawzi x Lois, Yurita Puji x Dolas Songket, Glashka, Vanilla, dan Pelangi Asmara. Sebagai penutup fashion show pada hari pertama, Wardah mempersembahkan “Menangkan Langkah Kebaikan”, sebuah runway experience yang merayakan perjalanan perempuan dalam menemukan dan mengekspresikan dirinya. Melalui empat persona yang berbeda, Wardah menunjukkan bagaimana modest fashion mendukung setiap perempuan untuk melangkah maju dengan percaya diri, keindahan, dan bermakna. Wardah berkolaborasi dengan empat desainer dan jenama Tanah Air sebagai bentuk dukungan terhadap keberagaman industri kecantikan dan fashion, yaitu Nawasana, Kienka, Cottonink Studio, Muda, dan Rasya Shakira.
Rangkaian fashion show pada hari kedua MUFFEST+ Road to IN2MOTIONFEST 2025 dibuka dengan karya kolaborasi NASAWANA X EPSON, dilanjutkan dengan koleksi dari HJ by Hijacket, GREISY, Novitasari, IFC Community Semarang x Kain Ratu, Li Scarf by Irun Maulana, Hannie Hananto Styling by Yopi Saputra, dan NBRS Prive. Dilanjutkan dengan fashion parade yang menampilkan karya perwakilan dari 14 Chapter Indonesian Fashion Chamber (IFC), yaitu Jakarta Chapter, Denpasar Chapter, Bandung Chapter, Yogyakarta Chapter, Medan Chapter, Pontianak Chapter, Banda Aceh Chapter, Pekanbaru Chapter, Semarang Chapter, Surabaya Chapter, Malang Chapter, Palembang Chapter, dan Padang Chapter.