Perayaan Imlek terus berkembang dan semakin melibatkan berbagai hiburan sosial. Selain petasan, tarian naga, tarian barongsai, dan pertunjukkan tradisional seperti Shehuo semakin populer di kalangan masyarakat.
Orang-orang mulai saling mangunjungi untuk merayakan pergantian tahun. Biasanya mereka saling memberi hadiah dan berbagi berkat dengan teman dan keluarga. Menjadikan perayaan ini lebih bersifat interaktif dan dapat mempererat hubungan.
Pada tahun 1912, setelah pembentukan Republik Tiongkok, pemerintah berusaha menghapuskan penggunaan kalender lunar dan menggantinya dengan kalender Gregorian. Setelah kompromi, kedua sistem kalender dipertahankan dengan kalender Gregorian digunakan di sektor-sektor formal dan kalender lunar digunakan untuk festival tradisional.
Sejak 1949, Festival Musim Semi atau Imlek diakui sebagai hari libur nasional yang penting, memberi kesempatan bagi semua orang untuk pulang kampung dan merayakan bersama keluarga. Kini, Tahun Baru Cina tidak hanya dirayakan di Tiongkok, tetapi juga oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Imlek telah melalui perjalanan panjang yang kaya akan tradisi dan makna. Tradisi dan adat yang diwariskan selama ribuan tahun akan tetap hidup, memperkuat ikatan serta membawa harapan akan keberuntungan di tahun yang baru.
(Kemas Irawan Nurrachman)