OLAHRAGA lari menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Peminatnya pun meluas sampai ke kalangan masyarakat urban. Bukan sekadar olahraga untuk menjaga kebugaran, lari sudah menjadi gaya hidup sehat yang populer.
Tren ini juga diikuti dengan perkembangan event lari yang makin menjamur. Ribuan orang dari semua kalangan tertarik untuk mengikuti event lari tersebut.
Namun tahukah Anda, ternyata olahraga lari bisa memiliki dampak buruk pada kesehatan kulit loh. Hal itu disampaikan oleh dokter kecantikan dr. Fanny Riawati Imannuddin, M.Biomed (AAM).
Dokter Fanny menjelaskan orang yang hobi lari biasanya banyak terpapar sinar matahari dan polusi. Hal itu yang membuat mereka rentan mengalami masalah kulit.
“Paparan sinar matahari dan polusi membuat kelembapan di kulit berkurang, kolagennya ikut berkurang drastis karena terpapar radikal bebas lebih banyak,” ujarnya ditemui saat acara Wellness Market & Empower Run 3rd Anniversary Klinik Pratama Sukhavita Anti Aging dan Wellness Center di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, baru-baru ini.
Dokter Fanny menambahkan biasanya orang yang hobi lari kulitnya kurang bagus. Biasanya muncul tanda-tanda penuaan di kulit.
“Jadi kalau kita liat orang-orang yang marathon atau half marathon, kulitnya gak bagus. Semua rata-rata pasti kulitnya turun, banyak berkerutnya atau banyak fleknya. Jadi aging-nya jauh lebih cepet, dan itupun terjadi pada organ tubuhnya,” sambungnya.
Untuk mencegahnya, dokter Fanny menyarankan untuk melakukan perawatan ekstra. Selain menggunakan skincare ia juga menyarankan untuk rutin memakai sunscreen sebelum melakukan lari.
Tak hanya itu, melakukan terapi ke klinik kecantikan juga dapat menjaga kulit tetap sehat. Perawatan yang bisa dilakukan adalah dengan terapi ozon.