Saat ini, seperti disebutkan Kevin, 100 ekor rakun tersebut menganggap lokasi rumah sang wanita adalah sebagai lokasi sumber makanan. Sehingga mereka terus kembali dengan harapan bisa mendapatkan makanan lagi.
Rakun memang sering terlihat dan dianggap biasa di area kawasan Poulsbo, tetapi ketika para deputi tiba di rumah wanita itu, mereka terkejut karena belum pernah melihat begitu banyak rakun berkumpul di satu lokasi sebelumnya.
“Ini adalah masalah gangguan yang dia ciptakan sendiri dan sekarang harus dia hadapi,” kata Sheriff Kevin lagi.
Ia menjelaskan bahwa meski pun memberi makan hewan liar tidak melanggar hukum, tindakan tersebut sangat tidak dianjurkan. Hewan-hewan ini akan cepat terbiasa dengan makanan gratis dan menjadi bergantung pada manusia. Selain itu, ada risiko penularan penyakit, dan sisa makanan yang dibuang bisa menarik perhatian hewan liar lainnya.
“Cukup hindari memberi makan hewan liar. Ketika mereka memiliki sumber makanan yang stabil, mereka akan terus kembali ke tempat yang sama. Itulah yang terjadi pada rakun-rakun ini, sehingga jumlah mereka yang menunggu makanan menjadi tidak terkendali,” pungkasnya.
(Rizky Pradita Ananda)