Mahasiswa Malang Kembangkan Pengawet Makanan Alami dari Usus Udang

Avirista Midaada, Jurnalis
Sabtu 28 September 2024 21:58 WIB
Pengawet makanan dari usus udang. (Foto: Okezone/ Avirista Midaada)
Share :

MAHASISWA asal Malang kembangkan bakteri usus udang untuk bahan pengawet alami makanan. Pengembangan ini berawal dari banyaknya makanan, terutama jenis fillet ikan yang dinilai perlu bahan pengawet demi menjaga kualitas kesegaran ikan.

Dari sanalah lima mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yakni Abida Zahrotul Hartinia, dan Byarna Ayu Apriliani, darı mahasiswa Akuakultur UMM, serta Ibnu Hafid, Dyas Nurhidayah Putri, dan Dinda Putri Ayuningtyas dari Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan.

Ketua tim Ibnu Hafid mengatakan, riset ini mengombinasikan senyawa edible coating dan bacteriocin, dapat dijadikan peluang alternatif pengawet yang tahan lebih lama. Kandungan bacteriocin tersebut didapatkan dari bakteri usus udang yang bernama litopenaeus vannamei.

“Kita ingin bereksperimen dan melakukan riset di kedua senyawa ini. Apakah lebih baik jika senyawa-senyawa ini dikombinasikan atau diaplikasikan secara terpisah dan dari hasil riset kami mengungkapkan bahwa senyawa edible coating dan bacteriocin lebih baik apabila dikombinasikan,” kata Ibnu Hafid, ditemui beberapa waktu lalu.

Menurutnya, masyarakat Indonesia cenderung suka menyimpan makanan yang seringkali cepat basi. Darı sanalah akhirnya masyarakat banyak mengolah sisa makanan itu berkali-kali, atau pun menggunakan pengawet sintetis untuk dijadikan alternatif sebagai perpanjang umur simpan makanan.

Pengawet makanan dari usus udang. (Foto: Okezone/ Avirista Midaada)

"Pengawet sintesis yang banyak digunakan masyarakat dapat memberikan efek samping jika penggunaan dosisnya berlebihan," ujar mahasiswa Prodi Teknologi Pangan ini.

Maka pengawet alami kini ia dan empat temannya tengah mengembangkan solusi pengawet makanan alami. Apalagi dengan menggunakan dosis yang sangat rendah agar lebih efektif dalam mengawetkan makanan khususnya pada fillet ikan.

“Umumnya ikan dapat bertahan di suhu ruang selama 18 jam. Apabila menggunakan pengawet alami ini maka dapat memperpanjangnya, hingga umur simpan sekitar dua hari di suhu ruang. Penggunaannya cukup mudah, yakni dengan mencelupkan daging ikan ke dalam cairan yang mengandung coating, kemudian ditiriskan dan ditunggu hingga kering,” katanya.

 

Meski begitu, riset ini bukan tanpa tantangan. Mereka cukup kesulitan untuk mendapatkan senyawa yang dibutuhkan, bahkan hingga sebulan. Beruntung, kampus UMM senantiasa membantu mereka dengan berbagai dukungan.

"Mulai dari fasilitas, motivasi, pelatihan, bimbingan, hingga biaya. Sehingga, banyak sekali kemudahan dalam melaksanakan eksperimen riset terkait pengembangan pengawet alami ini tersebut," tuturnya.

Sebagai penutup Hafid berpesan kepada para konsumen agar lebih aware dalam mengkonsumsi makanan. Apalagi melihat ada beberapa produsen yang masih tidak taat regulasi dalam penggunaan bahan tambahan pangan terutamanya pengawet makanan.

"Riset ini juga dilakukan untuk berkompetisi dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang akan diadakan pada tanggal 14-19 Oktober di Surabaya," katanya.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya