Peringatkan anak bahwa yang namanya segala bentuk intimidasi tidak dapat diterima. Tanyakan kepada anak, bagaimana cara menghentikan intimidasi dan apa yang perlu diubah.
Kemudian, temui guru untuk mendengar pandangan mereka dan beri tahu bahwa Anda siap bekerja sama serta menginformasikan jika ada masalah keluarga yang mungkin memengaruhi situasi.
Konseling tambahan dapat membantu anak untuk belajar bertanggung jawab, mengembangkan rasa bersalah, dan membangun hubungan yang sehat. Sementara, terapi perilaku kognitif dan modifikasi perilaku bisa meningkatkan empati anak. Ajarkan anak berkomunikasi yang baik, cara mengatasi ketakutan, menantang pikiran merusak, serta mengembangkan harga diri dan mekanisme penanggulangan positif.
Empati juga harus diajarkan di rumah dan sekolah agar anak memahami dan peduli terhadap perasaan orang lain. Sehingga anak tidak bertindak semena-mena terhadap siapa pun. Demikian sebagaimana dilansir dari Stomp Out Bullying, Senin (2/9/2024)
(Rizky Pradita Ananda)