Belajar dari Kasus Remaja 13 Tahun Alami Gagal Ginjal, Ini 4 Bahaya Keseringan Makan Mi Instan

Annastasya Rizqa, Jurnalis
Minggu 11 Agustus 2024 19:00 WIB
Bahaya Keseringan Makan Mi Instan (Foto: Jcomp/Freepik)
Share :

HEBOH kabar perihal seorang remaja berusia 13 tahun divonis mengidap gagal ginjal, usai kebiasaan dirinya sering mengonsumsi mi instan. Mengalami gagal ginjal kronis, akhirnya membuat sang remaja belia tersebut harus menjalani cuci darah dua kali seminggu.

Mi instan sendiri merupakan makanan cepat saji yang memang enak, murah, dan sangat mudah ditemukan di mana pun. Makanan praktis satu ini tak ditampik memang jadi makanan favorit banyak orang. Namun harus diingat,  meski enak, praktis dan murah, mi instan punya kandungan natriumnya yang tinggi, lemak jenuh, dan nilai gizinya yang rendah. 

Melansir NDTV Food, Minggu (11/8/2024) mi instan disebutkan umumnya mengandung bahan tambahan dan pengawet buatan, yang bisa berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Beberapa zat aditif pada mi instan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, termasuk reaksi alergi, masalah perilaku, dan masalah kesehatan kronis jangka panjang.

Untuk itu, mi instan tak dianjurkan untuk dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah banyak. Lantas, apa saja bahaya dari dampak terlalu sering memgonsumsi mi instan? Berikut paparan empa risiko dan bahayanya dari beberapa sumber, Minggu (11/8/2024)

1. Risiko sindrom metabolic: Risiko pertama ialah sindrom metabolik bila terlalu sering mengonsumsi mi instan. Kombinasi natrium tinggi, lemak tidak sehat, dan kandungan nutrisi rendah dapat menyebabkan sindrom metabolik. 

 

Sindrom metabolik merupakan sekumpulan kondisi (tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lemak tubuh berlebih di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol abnormal) yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

2. Potensi kenaikan berat badan: Mi instan itu padat kalori dan bisa menyebabkan makan berlebihan karena rasa kenyangnya yang rendah. Mengonsumsi makanan padat kalori tanpa merasa kenyang, bisa bikin berat badan naik  dan obesitas, yang merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis.

3. Ganggu kesehatan pencernaan: Mi instan rendah serat makanan karena terbuat dari tepung olahan. Asupan serat yang rendah dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan dapat meningkatkan risiko timbulnya gangguan gastrointestinal.

 

4. Peningkatan tekanan drah: Mi instan mengandung MSG, yang merupakan bahan tambahan yang sangat umum ditemukan dalam banyak makanan olahan. Peran utamanya adalah untuk meningkatkan rasa dan kelezatan makanan.

Beberapa penelitian juga telah mengaitkan konsumsi MSG yang tinggi dengan obesitas dan peningkatan tekanan darah. Laporan anekdotal menunjukkan bahwa. konsumsi MSG telah dikaitkan dengan gejala-gejala seperti sakit kepala, mual, tekanan darah tinggi, lemas, otot tegang, nyeri dada, jantung berdebar-debar, dan kulit memerah.

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya