HEBOH kabar perihal seorang remaja berusia 13 tahun divonis mengidap gagal ginjal, usai kebiasaan dirinya sering mengonsumsi mi instan. Mengalami gagal ginjal kronis, akhirnya membuat sang remaja belia tersebut harus menjalani cuci darah dua kali seminggu.
Mi instan sendiri merupakan makanan cepat saji yang memang enak, murah, dan sangat mudah ditemukan di mana pun. Makanan praktis satu ini tak ditampik memang jadi makanan favorit banyak orang. Namun harus diingat, meski enak, praktis dan murah, mi instan punya kandungan natriumnya yang tinggi, lemak jenuh, dan nilai gizinya yang rendah.
Melansir NDTV Food, Minggu (11/8/2024) mi instan disebutkan umumnya mengandung bahan tambahan dan pengawet buatan, yang bisa berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Beberapa zat aditif pada mi instan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, termasuk reaksi alergi, masalah perilaku, dan masalah kesehatan kronis jangka panjang.
Untuk itu, mi instan tak dianjurkan untuk dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah banyak. Lantas, apa saja bahaya dari dampak terlalu sering memgonsumsi mi instan? Berikut paparan empa risiko dan bahayanya dari beberapa sumber, Minggu (11/8/2024)
1. Risiko sindrom metabolic: Risiko pertama ialah sindrom metabolik bila terlalu sering mengonsumsi mi instan. Kombinasi natrium tinggi, lemak tidak sehat, dan kandungan nutrisi rendah dapat menyebabkan sindrom metabolik.