Setelah kembali ke Missouri, Chappell bekerja di kedai kopi dan terus bermain musik. Selama ini, dia didiagnosis menderita gangguan bipolar pada usia 22 tahun. Diagnosis ini memberinya pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri dan memungkinkan dia untuk mencari pengobatan yang tepat.
Dengan bantuan dokter, Chappell tahu dia ingin menjadi bintang yang cerah dan penuh warna. “Saya selalu menyukai hal-hal cerah dan cetakan cheetah. Aku suka segala sesuatu yang berwarna merah muda, ungu, dan berkilau," tambah dia.
Pada akhir 2020, Chappell pindah ke Los Angeles untuk terus menulis musik. Dia bekerja serabutan, seperti mengasuh anak dan berbelanja. Pada tahun 2022, Olivia Rodrigo memintanya untuk memulai Sour Tour, momen besar yang membawa karier Chappell ke level selanjutnya.
Persona panggung Chappell adalah versinya yang lebih besar dan lebih ekspresif. “Saya pikir orang ini sangat menyenangkan bermain, tapi dia juga sangat bagus. Di luar panggung, saya adalah orang cerdas yang suka menyendiri dan bermain Fortnite,” jelasnya.
Chappell mengakui kesuksesan juga membawa permasalahan, terutama dalam menghadapi pesan-pesan negatif di media sosial. Namun, Chappell tetap kuat dan fokus pada karir musiknya. Dengan semangat dan tekad, Chappell Roan terus mengejar mimpinya dan menginspirasi banyak orang melalui musiknya.
(Martin Bagya Kertiyasa)