Liontin emas yang diperkirakan berusia 2.000 tahun, ditemukan tak sengaja oleh seorang wisatawan di pantai. Ia awalnya hanya ingin mencari fosil bulu babi di sekitar pantai, namun malah menemukan harta karun.
Carlo Bast merupakan wisatawan yang menemukan liontin emas tersebut. Benda yang diperkiran menjadi jimat di abad pertama masehi tersebut ditemukan saat ia tengah berlibur di Pulau Rügen.
"Benda itu tergeletak di muara sungai kecil yang mengalir ke laut di sana," kata Carlo seperti dikutip Whats The Jam, Rabu (3/7/2024).
“Ia tergeletak di bawah batu-batu kecil tepat di pantai. Awalnya saya tidak tahu berapa umurnya, saya pikir seseorang telah kehilangan perhiasannya,” tuturnya.
Carlo kemudian menemui arkeolog untuk memastikan umur dari benda liontin tersebut. Selain ingin mengetahui umur dari benda tersebut, Carlo juga mau mengetahui berapa harga dari benda tersebut.
“Karena ini adalah perhiasan langka dari abad ke-1, tidak ada pasar untuk perhiasan ini, bahkan pasar ilegal pun tidak ada, jadi nilainya sulit ditentukan.”
Mengetahui liontin emas tersebut merupakan barang langka, ia kemudian menyerahkannya kepada pihak berwenang negara bagian.
“Sekarang sudah dalam perawatan negara. Bagi saya, kekayaan budaya seperti itu tidak ternilai harganya dan merupakan milik negara," katanya.
Meski demikian, pihak berwenang menjelaskan bahwa barang langka tersebut tidak bisa dipamerkan di museum arkeolog.
"Negara bagian Mecklenburg-Western Pomerania belum memiliki museum arkeologi. Tapi kalau sudah jadi, liontinnya pasti akan dipamerkan di sana. Saya yakin ini akan selesai pada tahun 2031.”
“Saat ini, berkas tersebut disimpan di arsip mereka,” tambahnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)