"Tanggal 25 juni ini seharusnya kamu 25 tahun , Ril. Allah lebih sayang kamu. Alfatihah A Eril. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu. Doa mamah dalam setiap helaan nafas," katanya.
Pada kesempatan yang sama, sebagai ibu mencurahkan perasaannya sebagai ibu yang ditinggal meninggal terlebih dahulu oleh putra tercinta. Ia menuliskan pesan bijak tentang sulitnya ia bisa merelakan, tapi selama ini dirinya mencoba bertahan dengan harapan akan selalu ada sebagai penguat agar bisa ikhlas untuk menerima takdir yang ada.
Atalia dalam keterangannya berdoa semoga ia sekeluarga diberi kesempatan untuk bisa berkumpul bersama Eril kelak di surga.
"MERELAKAN, akan selalu menjadi kata yang tidak pernah mudah dilakukan. Namun HARAPAN, akan tetap ada, sebagai penguat jiwa yang lelah. Insyaa Allah suatu saat Allah meridhoi kami untuk berada di surga yang sama," pungkas Atalia.
(Rizky Pradita Ananda)