Hal ini terutama disebabkan oleh aliran dopamin yang dihasilkan oleh obat tersebut. Dopamin adalah bahan kimia yang tidak hanya bertanggung jawab untuk menimbulkan perasaan senang, tetapi juga untuk motivasi, semangat, hingga retensi memori.
Nah, aliran dopamin yang dihasilkan oleh sabu-sabu ini jauh lebih tinggi daripada jumlah dopamin alami yang diproduksi di otak, yang menyebabkan orang terus menggunakan obat terlarang ini untuk menjaga perasaan tetap ‘high’ dan menyenangkan.
Maka dari itu, tak heran setelah terbiasa mengonsumsik sabu-sabu dalam jangka waktu lama, seseorang akan membutuhkan dosis yang semakin tinggi untuk merasakan efek yang sama seperti sebelumnya.
(Rizky Pradita Ananda)