Ramai Serial Gadis Kretek, Ini Sejarah Rokok Kretek di Indonesia

Kiswondari, Jurnalis
Jum'at 10 November 2023 20:04 WIB
Mengenal sejarah rokok kretek. (Foto: Freepik)
Share :

Pasalnya, rokok yang pertama kali dibuat adalah rokok lintingan tanpa ada tambahan cengkeh atau campuran bahan lainnya.

Rokok kretek dengan aroma cengkeh pertama kali dipelopori oleh Haji Djamari, seorang penduduk Kudus pada 1880-an. H. Djamari yang saat itu menderita sakit di bagian dadanya lalu mulai mempelopori penggunaan minyak cengkeh untuk mengobati penyakitnya dan ternyata penyakitnya mulai sembuh.

Dengan naluri bisnisnya ini, Djamari mulai membuat rokok obat yang diproduksi dalam skala industri rumah tangga dan laku di pasaran. Kala itu, rokok obat ini lebih dikenal dengan nama rokok cengkeh, kemudian berganti menjadi rokok kretek karena saat rokok ini dibakar ada bunyi berkemeretekan.

Pada 1925 pabrik rokok kretek telah bermunculan di semua kota kabupaten di Jawa Tengah dan pada 1931 telah menyebar ke seluruh bagian utara Jawa Tengah, Magelang, Surakarta dan Yogyakarta. Rokok ini menyebar karena munculnya kabar bahwa kebiasaan merokok dapat menyembuhkan sakit bengek atau sesak napas.

Pada masa itu telah muncul ratusan pabrik yang memproduksi rokok kretek dan dalam perkembangannya mampu menggeser rokok produksi mancanegara. Perusahaan rokok kretek pertama di Indonesia adalah perusahaan rokok Mari Kangen di Solo yang kemudian disusul oleh perusahaan rokok Sampoerna di Surabaya.

Pada awal abad 20, banyak perusahaan rokok kretek beroperasi di Kudus. Salah satu pabrik rokok yang terkenal adalah perusahaan rokok cap Bal Tiga yang dikelola oleh raja rokok Nitisemito.

Demikianlah penjelasan mengenai sejarah rokok kretek di Indonesia yang ramai dibahas usai penayangan serial Gadis Kretek, semoga artikel ini bermanfaat.

(Endang Oktaviyanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya