Terlepas dari itu semua, bagi Afiza Jakarta akan selalu menjadi kampung halaman, rumah, tempatnya akan pulang, dan merasa nyaman di dalamnya. Ia yakin, semua orang Betawi yang merantau pun punya rasa seperti itu.
"Jakarta juga adalah tempat labuhan cinta," ucapnya penuh makna.
Ia pun optimis, di tahun mendatang Jakarta akan sepenuhnya membaik, menjadi pusat peradaban bagi masyarakat di dalamnya meski Ibu Kota Indonesia tak lagi dinaunginya.
"Meski sekarang saya jauh dari Jakarta, rasa Betawi akan tetap selalu ada di diri saya. Lidah ini akan tetap fasih dengan dialek Betawi yang ceplas-ceplos," kata Afiza bangga.
"Saya juga akan tetap datang ke ta'lim orang Indonesia, karena itulah yang diperlihatkan dan diajarkan engkong dan ibu saya. Rasa menghargai perbedaan akan tetap kuat, karena itu juga yang diperlihatkan engkong dan om-om saya yang bisa bergaul dengan etnis apapun," sambungnya penuh haru.
Jakarta akan selalu ada di hati orang Betawi dan Afiza membuktikan bahwa anak Betawi gak lagi ketinggalan zaman. Salut!
(Helmi Ade Saputra)