Sebenarnya, cerita unik mengenai Wentira sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Nama Wentira sendiri diambil dari kata 'Uventira' yang berarti air merah.
Meski merupakan 'kota gaib', peradaban di sana dinilai jauh lebih maju dari kota-kota megapolitan di dunia nyata, bahkan dipercaya sebagai warisan dari Benua Atlantis yang hilang.
Kebanyakan penduduk kota Wentira adalah jin perempuan dan hampir semua barang di sana terbuat dari emas, hingga tak jarang kota ini disebut sebagai ‘Kerajaan Emas’.
Menurut berbagai cerita, penduduk kota yang dijaga oleh 7 panglima perang dengan jumlah bala tentara yang fantastis ini beberapa kali memesan mobil mewah di Jakarta, dan minta diantar ke Wentira.
Perawakan mereka memang persis seperti manusia, bedanya hanya mereka tidak memiliki garis bibir, dan suka mengenakan pakaian berwarna kuning.
Bangunan Istana di Wentira (Foto: dok. Muchlis)
Karena kerahasiaannya, tidak semua orang bisa melihat apalagi masuk ke Wentira. Hanya mereka yang memiliki kekuatan spiritual atau indra keenam yang bisa berinteraksi dengan penduduk kota yang berada di dimensi lain ini.
“Kalau kita masuk apa pun yang disuguhkan, kalau berwarna, jangan dimakan atau jangan diminum,” ucap Ali Taba, dilansir dari channel YouTube zafajira picture.
Menurut mitos warga sekitar, bagi orang yang menyentuh makanan atau minuman di Wentira dipercaya tidak bisa kembali.
Kisah lain yang membuat misteri tentang Wentira makin mencuat adalah kabar tentang seorang mahasiswi di Palu yang tiba-tiba lenyap setelah meminta izin menikah dengan pria yang berasal dari negeri Wentira.
Meski demikian, tak semua orang mempercayai kisah seputar Wentira. Tak sedikit juga yang meyakini jika kisah mistis tersebut hanya mitos bahkan halusinasi, tanpa bisa dibuktikan secara ilmiah.
(Rizka Diputra)