Berlanjut ke kecintaannya terhadap film stop motion, membuat Dwita jadi berminat membuat figurine yang edible karena ia berkeinginan untuk bisa menciptakan sendiri tokoh animasi lewat tangan kreatifnya.
"Saya suka banget nonton stop motion movies dan mengagumi setiap karya dari pembuat film tersebut. Jadi saya berpikir suatu saat ingin bikin figurine atau animasi berbentuk seperti yang ada di dalam film itu" tutur Dwita.
Sampai pada akhirnya, keinginannya sukses terwujud saat ia mulai mengenal bahan mirip tanah liat, namun bisa dimakan. Bahan yang dimaksud oleh Dwita tidak lain adalah fondant, lapisan gula yang umum ditemui pada kue.
"Ada bahan yang menyerupai clay tapi edible bisa dimakan, dan peluang usaha di Indonesia ini cukup bagus untuk hal tersebut, jadi fokus ke situ. Saya jadi bisa memaksimlakan hobi saya itu, tapi juga menghasilkan peluang usaha,” pungkasnya.
(Foto: MPI/ Melati)
Berkat kejelian Dwita melihat peluang, kini dirinya sukses menjadi sugar artist. Dwita bukan sekedar aktif membuat figurine edible, tetapi juga menjadi pengajar bagi orang-orang tertarik pada dunia sugar arts.
(Rizky Pradita Ananda)