Ilustrator medis Fabian de Kok-Mercado dan neuroradiolog Phillipe Gailloud menggunakan angiografi serta CT scan selusin antomi burung hantu bersalju, berpalang, dan bertanduk besar.
Mereka menemukan bahwa burung hantu memiliki empat adaptasi biologis yang dapat mencegah cedera akibat gerakan rotasi cepat.
"Sampai saat ini spesialis otak seperti saya masih bingung mengapa gerakan kepala yang cepat dan memutar tidak menyebabkan burung hantu mati," ungkap Gailloud.
Ia juga mengatakan dalam siaran persnya bahwa arteri karotis dan vertebralis di leher sebagian besar hewan, termasuk burung hantu, dan manusia sangat rapuh serta sangat rentan bahkan terhadap robekan kecil lapisan pembuluh.
Baca juga: Heboh Burung Hantu Terkecil Nyangkut di Pohon Cemara Raksasa, Begini Nasibnya