Ia melanjutkan, untuk tetap menjaga arsitektur dan kondisi bangunan, selain dilakukan perawatan secara rutin, pihak Keraton juga menggandeng berbagai pihak lain untuk dapat berkolaborasi melestarikan peninggalan sejarah dan budaya.
"Saat ini ada beragam corporate social responsibility (CSR) dari pihak swasta dan BUMN guna membantu melestarikan bangunan Keraton serta mendukung fasilitas protokol kesehatan, seperti penyediaan wastafel portabel di berbagai titik," terangnya.
Sementara Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Cirebon Wandi Sofyan menegaskan bahwa pemerintah sangat memerhatikan protokol kesehatan di berbagai destinasi wisata khususnya di Keraton Kasepuhan Cirebon.
"Kami terapkan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata Kota Cirebon. Ada program '3M' yang terdiri dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Seluruh langkah protokol ini dilakukan karena potensi wisatawan berasal dari kawasan zona merah," ungkapnya.
Lalu dalam rangka mendukung digitalisasi pariwisata di Kota Cirebon, tambah Wandi, diluncurkan sebuah aplikasi yang dapat memudahkan wisatawan memperbarui informasi pariwisata Kota Cirebon yang bernama Cirebon Wistakon dan dapat di-install melalui berbagai platform aplikasi.
(Dewi Kurniasari)