JAKARTA – Semangat persatuan dalam keberagam dikibarkan Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2020. Festival ini jadi panggung besar lintas budaya dari berbagai daerah di tanah air dan mancanegara. Hadirnya mereka di Bogor menegaskan destinasi wisata ini super ramah bagi semua latar belakang. Bogor Street Festival CGM 2020 resmi digelar Sabtu (8/2/2020).
Festival ini dikemas kolosal di sepanjang Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat. Mengusung semangat ‘Ajang Budaya Pemersatu Bangsa’, festival ini memiliki 42 konten dan 30%-nya berasal dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara. Slot mancanegara diisi Taiwan dengan konten Lan Yang Dance dan Electric Techno Neon Gods.
“Bogor Street Festival CGM 2020 diisi oleh beragam latar budaya. Kami ingin semuanya bersatu dalam warna keberagaman. Perbedaan tersebut harus dirawat menjadi sebuah aset dan kekayaan yang luar biasa. Kehadiran mereka di sini telah menebarkan inspirasi dan energi positif,” ungkap Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Menegaskan keberagaman budaya, Bogor Street Festival CGM 2020 memang menampilkan Pawai Baju Adat 34 Provinsi. Selain itu, ada 10 seni dan budaya otentik dari berbagai daerah di Indonesia. Selain Bogor, kekayaan Jawa Barat juga disajikan Purwakarta, Karawang, Ciamis, hingga Kabupaten Bandung Barat. Purwakarta menampilkan Nyi Pohaci. Nyi Pohaci menjadi representasi dari Dewi Sri (Dewi Padi).
Untuk Purwakarta menampilkan permainan tradisional Egrang. Dalam perkembangannya, Egrang pun terbagi menjadi Pegangan, Pasak, Drywall, dan Pegas. Ada juga Sang Hyang Awi karya Arga Studio, Kabupaten Bandung Barat. Memakai properti bambu dan gerak silat, tari kontemporer tersebut selalu memberi pesan menarik.