Guru yang iba ini kemudian mengunggah kisahnya di internet dan mendapat perhatian banyak netizen yang ingin membantunya. Beberapa bahkan ingin mengadopsi Khuyen, tetapi anak itu menolak untuk meninggalkan rumahnya.
Bocah itu terus hidup mandiri dengan pergi ke sekolah setiap hari, menanam sayuran sendiri dan menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan hidupnya. Kekhawatiran yang dimiliki orang-orang terhadapnya adalah ia masih harus menempuh jalan yang jauh sebelum berusia 18 tahun.
Mereka khawatir Khuyen tidak akan dapat memenuhi kebutuhan sampai saat itu. Namun di luar kesulitan tersebut, keinginan anak laki-laki ini untuk bertanggung jawab atas hidupnya sendiri sangat mengagumkan terutama di usianya yang baru sepuluh tahun.
(Helmi Ade Saputra)