Setelah kejadian itu, dia coba untuk tetap berpikiran positif. Apa yang ada di pikirannya, hanya ada di pikiran. Tapi, lama kelamaan gelagat aneh kembali ditunjukkan si pria ini. Kebetulan Risna juga mengaku perempuan yang tipikel memerhatikan. Jadi, saat dirinya gelisah dengan asumsinya sendiri, dia akan malah terfokus dengan hal yang dia khawatirkan dan itu adalah si pria dewasa.
"Jadi, aku tuh memperhatikan orang dari atas sampai bawah. Niatnya bukan buat stalking, tapi memantau kadar ancaman. Misal ada mbak-mbak bawa binder, asumsiku dia mahasiswa, kadar ancaman dia ke diriku kecil dong, atau ada mas-mas bawa tas gede tapi tampilannya seperti mau ke pabrik atau kantor, aku merasa dia punya tujuan. Jadi sepertinya dia nggak akan repot-repot melakukan hal yang tidak-tidak dong, ya," papar Risna.
Waktu Risna memerhatikan pria tersebut, ada banyak kejanggalan didapatkan. Pertama, si pria ini mengenakan baju seperti mau ke kantor, kemeja putih dan celana hitam. Perhatian berlanjut ke perkiraan usia, sekira 50 tahunan. "Oke, sejauh itu nggak ada ancaman," singkatnya.
Tapi, kekhawatiran itu benar terjadi. Jadi, menurut penuturan Risna, dia mulai memerhatikan detail kecil dan itu tertuju pada jam tangan. Ya, si pria itu mengenakan jam tangan yang tak berdetak, mati! Tidak hanya itu, kondisi dari jamnya pun terdapat retakan di bagian kaca depan.
"Dalam kondisi ini, jujur aku masih positif thinking. Aku mikir beberapa temen juga pakai jam mati, soalnya nggak betah ingin pakai jam," ujar Risna.