Gencar promosi
Lebih lanjut, Adhe mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu memang tengah gencar mempromosikan potensi industri kopi mereka. Pasalnya, meski telah dinobatkan sebagai penghasil kopi terbesar ketiga di Indonesia, Bengkulu masih belum memiliki produk kopi yang populer di lidah masyarakat Indonesia maupun internasional.
Padahal, luas kebun kopi di provinsi ini mencapai 70.000 hektar dengan hasil produksi sekitar 65.000 ton per tahun.
Oleh karena itu, melalui promosi dan program ‘Kopi Jujur’ yang diusung oleh Pemprov Bengkulu, Adhe berharap agar kopi Bengkulu bisa dikenal lebih luas sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani kopi yang masih hidup di garis kemiskinan.
“Jadi ‘Kopi Jujur’ itu adalah program untuk mengenalkan kopi Bengkulu kepada masyarakat luas dengan cara menjual olahan kopi asli, benar-benar 100% kopi tanpa campuran dengan harga yang sangat terjangkau. Kami sudah bikin rencana dasarnya, dan mudah-mudahan bisa direalisasikan di 150 pasar di Jakarta. Kami juga mengirim kopi Bengkulu ke Paris agar orang-orang luar juga jadi lebih familiar,” pungkasnya.
(Utami Evi Riyani)