“Aku memintamu sebagai saudara untuk tetap damai. Saya bertanya dengan hati saya, mari kita maju. Akan ada banyak masalah tetapi mereka tidak akan mengalahkan kita. Atasi masalah Anda,” kata Paus seperti dilansir dari Reuters.
Para pemimpin itu tampak terpana ketika paus, yang menderita sakit kaki kronis, dibantu oleh para pembantunya berlutut dengan susah payah mencium sepatu dari dua pemimpin utama yang berseberangan dan beberapa orang lainnya di ruangan itu.
Pasalnya tensi di Sudan Selatan memang meningkat dan mungkin merusak perjanjian perdamaian. Vatikan pun mempertemukan para pemimpin Sudan Selatan untuk berdoa dan berkhotbah 24 jam di dalam kediaman paus dalam upaya untuk menyembuhkan perpecahan pahit sebelum negara itu akan membentuk pemerintah persatuan.
Sudan, yang sebagian besar beragama Islam, dan selatan yang sebagian besar beragama Kristen berperang selama beberapa dekade sebelum Sudan Selatan merdeka pada 2011. Sudan Selatan pun mengalami perang saudara dua tahun kemudian setelah Kiir, seorang Dinka, menembakkan Machar, dari kelompok etnis Nuer, dari wakil kepresidenan.