Hans tidak memungkiri bahwa saat ini ada banyak tren-tren makanan baru yang terkadang jauh dari bayangan para konsumen. Sebut saja burrito nasi padang yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Menurutnya, selama sang juru masak menghormati nilai-nilai sejarah dan kultur dari kuliner itu sendiri, maka jenis masakan apapun yang hendak mereka kreasikan sebetulnya tidak akan menimbulkan masalah atau pro dan kontra.
“Buritto Nasi Padang itu lebih ke fusion cuisine. Inovasi ini sah-sah saja, tapi harus enak. Kedua, mereka juga harus respect dengan history dan culture dari tempat makanan itu berasal. Jangan sampai diubah-ubah bahan dasarnya. Contoh, kuah gulai yang harusnya pakai santan malah menggunakan susu krim. Ada beberapa poin yang harus kita hormati,” tutupnya.
(Utami Evi Riyani)