Sekali lagi saya katakan, saya tidak keberatan diperlakukan seperti itu. Wajar mereka enggan memberi selamat pada saya, sebab memang tidaklah mudah mendaki gunung dengan kondisi seperti ini. Namun, jika kaum penyandang difabel terus-menerus diolok tanpa diberi kesempatan, bagaimana kami bisa berkembang dan diakui keberadannya oleh orang lain? Menurut saya, orang-orang yang berkebutuhan khusus perlu diberi kesempatan untuk membuktikan kemampuan dirinya.
Selama ini orang-orang hanya menyuarakan keadilan bagi kaum difabel tanpa memberikan bukti kemampuannya. Untuk itulah saya di sini. Saya ingin membuktikan pada dunia kalau kaum difabel pun bisa jadi hebat!
Sebanyak empat gunung dengan puncak tertinggi sudah saya daki. saya tidak menaklukan puncak tapi bersahabat, jika tuhan berikan kesempatan, saya lakukan sampai puncak. Saya ingin menunjukkan kalau difabel mampu melakukan hal berat yang orang normal lakukan.
Selama ini, banyak akses yang masih kurang untuk kaum difabel, saya ingin pemerintah mengerti terhadap teman-teman difabel. Efek dari pendakian saya ini ialah perhatian akses bagi difabel sudah meningkat, harus ada kerja nyata atau pembuktian juga kalau kaum difabel dapat beraktifitas sama dengan orang normal pada umumnya. Jika hanya terus bersuara tanpa bekerja, maka tidak akan ada gunanya.
(Dinno Baskoro)