Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dari Gundul Menjadi Hijau Kembali: Kisah Sukses Hutan Rakyat Selobanteng

Rivan Nasri Rachman , Jurnalis-Minggu, 09 November 2025 |13:00 WIB
Dari Gundul Menjadi Hijau Kembali: Kisah Sukses Hutan Rakyat Selobanteng
Hutan Selobanteng (Foto: IMG/Rivan)
A
A
A

Kala itu, Muntaha menanyakan alasan jumlah bibit tidak mencapai ratusan ribu, dan perusahaan menjelaskan bahwa hal itu bertujuan agar masa panen tidak bersamaan, sehingga kelestarian hutan tetap terjaga.

Penanaman pun terus berlanjut, dengan rata-rata 20.000 bibit pohon per tahun (jati dan gmelina), menargetkan total 100.000 pohon untuk memperbaiki daya serap air dan menjaga fungsi ekologis hutan.

2. Penghijauan Membawa Rupiah dan Kesejahteraan

Meskipun program ini memiliki tujuan mulia terkait erosi dan karbon, Kades Muntaha menyadari bahwa ia harus menggunakan bahasa yang lebih mengena bagi masyarakat agar semangat menanam muncul.

"Saya tidak berbicara tentang erosi, karbon, dan kebutuhan air. Tidak nyantol (tidak paham) mereka. Hanya saya bicara tentang rupiah, ‘sampeyan kalau nanem ini, keuntungannya 10 tahun kemudian, nanti ini bisa satu kusen, ini harganya udah luar biasa.’ Akhirnya kok semangat semua," tambah Muntaha.

Pendekatan ekonomi ini berhasil. Program Hutan Rakyat Selobanteng tidak hanya mengembalikan keasrian lingkungan, yang bahkan terlihat hijau di Google Earth sehingga membuat desa ini menjadi desa peduli hutan nomor tiga se-Kabupaten Situbondo—tetapi juga memberikan dampak ekonomi signifikan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement