Selain itu, Cinta juga menyinggung dinamika keluarganya. Ia menyebut sang ibu sebagai penengah di antara dirinya dan sang ayah yang sama-sama berkarakter kuat.
“Mama aku kuat banget berada di tengah kami berdua, karena aku dan Papa sama-sama keras,” ungkap Cinta.
“Tapi aku juga sangat berbeda sama Mama, jadi kami pun sering konflik,” tambahnya jujur.
Meski hidup dengan ambisi besar, Cinta menyadari pentingnya kembali kepada keluarga—terutama kepada kedua orang tua yang telah membentuknya menjadi sosok seperti sekarang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)