Hasil penelitian menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di Ibu Kota, yang terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara akibat aktivitas manusia. Mikroplastik yang terdeteksi umumnya berupa serat sintetis dan pecahan kecil plastik, dengan jenis polimer yang paling sering ditemukan meliputi poliester, nilon, polietilena, polipropilena, hingga polibutadiena yang berasal dari ban kendaraan.
Dalam sampel hujan yang dikumpulkan di wilayah pesisir Jakarta, para peneliti rata-rata menemukan sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi setiap harinya. “Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka,” kata Reza.
(Rani Hardjanti)