Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Ciri Pelaku Bullying yang Perlu Diwaspadai

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Minggu, 26 Oktober 2025 |19:11 WIB
5 Ciri Pelaku Bullying yang Perlu Diwaspadai
5 Ciri Pelaku Bullying yang Perlu Diwaspadai (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA – 5 ciri pelaku bullying yang perlu diwaspadai. Perilaku bullying kerap terjadi di lingkungan sekolah. Fenomena ini seolah sulit diberantas dan terus terjadi dari generasi ke generasi.

Fenomena bullying ini pun patut menjadi perhatian orang tua. Tak hanya mencegah anak menjadi korban, tetapi juga mencegah anak menjadi pelaku perundungan.

Melansir laman UNICEF, Minggu (26/10/2025), anak-anak yang melakukan perundungan sering kali hanya ingin menyesuaikan diri, membutuhkan perhatian, atau sekadar mencari cara untuk mengatasi emosi yang rumit. Untuk itu, penting memahami mereka dan berkomunikasi, terlebih bila anak Anda memiliki tanda-tanda sebagai pelaku bullying.

Berikut ciri-ciri pelaku bullying yang perlu diwaspadai:

1. Kontrol Emosi Lemah

Pelaku bullying cenderung memiliki kontrol emosi yang lemah dan mudah marah.

Kemarahan ini dapat dipicu oleh banyak hal, seperti rasa tidak puas terhadap keadaan atau kurangnya perhatian.

2. Memiliki Keinginan Kuat untuk Berkuasa

Mereka memiliki dorongan kuat untuk merasa lebih hebat dari orang lain dan merasa berhak memerintah.

Pelaku bullying senang menggunakan kekuatan atau status mereka untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

3. Rendahnya Kemampuan Empati

Salah satu faktor yang dapat mendorong seseorang menjadi pelaku bullying adalah rendahnya kemampuan berempati.

Kurangnya empati membuat individu tidak memahami perasaan dan penderitaan orang lain, sehingga lebih cenderung melakukan tindakan agresif.

4. Sering Kali Tidak Merasa Bersalah

Pelaku bullying jarang menunjukkan rasa penyesalan atas tindakan mereka.

Mereka dapat dengan mudah mengejek, mempermalukan, atau merendahkan orang lain tanpa merasa bersalah.

5. Berlindung di Balik Kata “Bercanda”

Pelaku bullying sering bersembunyi di balik alasan “hanya bercanda”, menunjukkan kurangnya kesadaran akan dampak negatif dari tindakan tersebut.

Dalam konteks bullying, individu yang percaya bahwa korban pantas mendapat perlakuan buruk atau memicu perilaku bullying akan lebih cenderung melakukan perundungan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement