Ginjal membantu tubuh untuk mengatur cairan, sehingga dengan panas yang berlebihan menyebabkan keringat berlebih. Ginjal juga membutuhkan cairan untuk berfungsi, dan dengan cuaca panas ekstrem maka dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
“Ginjal membantu tubuh kita mengatur cairan, dan dengan panas yang berlebihan menyebabkan keringat berlebih selain stresor lain pada tubuh, masalah ginjal dapat memburuk,” kata Leuck.
Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa kondisi cuaca, termasuk suhu tinggi, menjadi faktor risiko stroke baru. Para penulis mencatat bahwa mungkin ada periode jeda satu hingga enam hari antara paparan cuaca panas dan terjadinya stroke.
Leuck menunjuk alasan yang sama seperti risiko serangan jantung sebagai penyebab utama peningkatan keparahan stroke. Panas ekstrem bisa membuat tubuh stres sehingga meningkatkan peluang terjadinya stroke, terutama bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.
“Panas ekstrem menempatkan stres pada tubuh, terutama pada orang tua, dan ini dapat menyebabkan peningkatan kejadian stroke, terutama pada mereka yang memiliki faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi,” kata Leuck.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)