Dicky mengatakan fenomena ini merupakan masalah serius dan perlu ditangani. Ia menjelaskan beberapa cara penanganan seperti menghindari penggunaan plastik sekali pakai hingga pembakaran sampah yang bisa mencemari lingkungan.
“Kurangi sumber plastik, perlu literasi dari pemerintah agar tidak membuang dan membakar plastik sembarangan,” tambahnya.
Sementara itu, peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota. Partikel-partikel plastik mikroskopis tersebut terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara akibat aktivitas manusia.
“Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka,” jelas Reza saat diwawancarai di Jakarta.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)