Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perempuan Lebih Rentan Kena Anemia, Ini Kata Dokter

Annastasya Rizqa , Jurnalis-Minggu, 12 Oktober 2025 |08:11 WIB
Perempuan Lebih Rentan Kena Anemia, Ini Kata Dokter
Perempuan Lebih Rentan Kena Anemia, Ini Kata Dokter (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Anemia merupakan risiko rendahnya kualitas sumber daya manusia untuk generasi masa depan Indonesia. Dampaknya pun serius yaitu turunnya produktivitas, prestasi belajar, hingga risiko kesehatan serius pada ibu hamil dan anak seperti stunting, gangguan pertumbuhan, serta gangguan neurokognitif.

Namun, tahukah Anda masalah anemia ini justru rentan dialami para wanita? Berbagai faktor pun menjadi penyebab hingga menyebabkan banyak kasus wanita mengalami kekurangan darah hingga berdampak pada produktivitas mereka.

“Anemia itu jadi penyebab wanita tidak produktif di Indonesia. Sering sekali tidak hadir sekolah ataupun absen kerja, itu sebagian terjadi karena anemia,” ungkap Praktisi Kesehatan, dr. Rovy Pratama, Minggu (12/10/2025).

dr. Rovy menjelaskan wanita lebih rentan terkena anemia lantaran memiliki 3 dari 4 faktor terjadinya kondisi kekurangan darah. Salah satunya akibat menstruasi yang dialami setiap bulannya.

Adapula masalah kehilangan penyerapan zat besi dari pola hidup mereka yang gemar mengonsumsi minuman tinggi susu seperti kopi dan matcha.

“Wanita itu setiap bulannya, mengalami periode menstruasi. Darah hilang di sana sehingga terjadi kekurangan hemoglobin dalam tubuh,” ungkap dr. Rovy.

Menurut Kementerian Kesehatan, salah satu penyebab permasalahan anemia adalah rendahnya konsumsi tablet tambah darah sejak usia remaja.

Padahal masa ini termasuk krusial dalam pencegahan anemia saat dewasa dan kehamilan. Selain itu, faktor rendahnya kepatuhan konsumsi rutin suplemen zat besi menjadikan anemia tidak teratasi dengan optimal.

dr. Rovy pun menyarankan untuk mengonsumsi tablet tambah darah sesudah makan. Ini bisa mencegah terjadinya masalah anemia, khususnya pada para wanita agar tidak menghambat produktivitas mereka.

“Baiknya konsumsi tablet tambah darah 2 jam setelah makan. Hitungannya berbeda-beda pada setiap orang, tapi idealnya mengonsumsi sekitar 8-27mg per hari,” jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement