JAKARTA – Polusi udara di Jakarta kerap masuk kategori tidak sehat dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak. Organisasi internasional seperti United Nations Children's Fund (Unicef) dan Environmental Protection Agency (EPA) menegaskan anak lebih rentan karena sistem pernapasan mereka masih berkembang dan laju pernapasannya lebih cepat dibanding orang dewasa.
Akibatnya, paparan polusi bisa dengan mudah memicu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Lalu, bagaimana cara menjaga anak tetap sehat di tengah udara yang buruk?
Berikut ini seperti dikutip dari laman Unicef, Sabtu (4/10/2025) :
1. Pantau kualitas udara setiap hari
Gunakan aplikasi atau situs AQI (Air Quality Index) untuk mengetahui tingkat polusi. Jika angka menunjukkan kategori tidak sehat, usahakan anak tetap berada di dalam rumah.
2. Batasi aktivitas di luar ruangan
Hindari anak bermain di luar rumah terlalu lama, terutama di jam sibuk lalu lintas atau saat indeks polusi sedang tinggi.
3. Gunakan masker sesuai usia anak
Jika terpaksa keluar rumah, pastikan anak memakai masker yang efektif seperti KN95, KF94, atau masker medis yang sesuai dengan ukuran wajah anak.
4. Jaga kebersihan udara di dalam rumah
Gunakan air purifier dengan filter HEPA, tutup jendela saat polusi tinggi, dan hindari sumber polusi di dalam rumah seperti asap rokok.
5. Perkuat daya tahan tubuh anak
Penuhi nutrisi dengan makanan bergizi, terutama vitamin C, E, dan omega-3 yang dapat melawan dampak radikal bebas dari polusi. Imunisasi lengkap juga penting sebagai perlindungan tambahan.
6. Segera waspadai gejala ISPA
Jika anak mengalami batuk, pilek, atau sesak napas, segera periksakan ke tenaga medis agar tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih berat.
Kualitas udara yang buruk memang tidak bisa dihindari sepenuhnya. Namun dengan langkah pencegahan ini, orang tua dapat membantu anak-anak lebih terlindungi dari ancaman ISPA.
(Rani Hardjanti)