Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Riset Harvard soal Anak yang Ibunya Bekerja: Punya Sifat Kepemimpinan dan Lebih Peduli

Gilang Patria Ramadhan Baskoro , Jurnalis-Selasa, 26 Agustus 2025 |07:08 WIB
Riset Harvard soal Anak yang Ibunya Bekerja: Punya Sifat Kepemimpinan dan Lebih Peduli
Riset Harvard soal Anak yang Ibunya Bekerja: Punya Sifat Kepemimpinan dan Lebih Peduli (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Banyak ibu bekerja dihantui rasa bersalah karena dianggap mengorbankan waktu bersama anak. Namun sebuah penelitian internasional membalik anggapan itu. Anak-anak dari ibu bekerja justru tumbuh lebih sukses, lebih percaya diri, dan lebih setara.

Penelitian yang dipimpin Kathleen McGinn dari Harvard Business School meneliti lebih dari 100.000 orang dewasa di 29 negara. Hasilnya konsisten. Anak perempuan dari ibu bekerja di Amerika Serikat tercatat 23 persen lebih tinggi penghasilannya dan 29 persen lebih mungkin menjadi pemimpin dibanding rekan sebayanya.

Mereka tidak hanya mengikuti jalur yang ada, melainkan berani menciptakan jalannya sendiri. Manfaat juga dirasakan anak laki-laki. Mereka cenderung lebih peduli dan setara dalam rumah tangga.

Ilustrasi ibu bekerja mengasuh anak huffpost

Mereka lebih banyak membantu pekerjaan rumah, lebih terlibat dalam pengasuhan, dan lebih penuh empati pada pasangan. Mereka tumbuh bukan hanya melihat kesetaraan, tetapi mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kekhawatiran soal dampak emosional atau akademik pun terpatahkan. Tidak ada perbedaan dalam kebahagiaan maupun rasa aman anak.

Sebuah meta-analisis dari 69 studi bahkan menunjukkan bahwa anak dari ibu bekerja sering tampil lebih baik di sekolah, baik dari segi nilai maupun sikap.

Meski waktu kebersamaan lebih sedikit, kualitasnya justru lebih tajam, lebih fokus, dan lebih bermakna.

 

Temuan ini tidak hanya berlaku di Amerika. Dari 25 negara lain, pola yang sama muncul. Anak perempuan dari ibu bekerja memiliki pendidikan lebih tinggi, pendapatan lebih besar, dan karier lebih kuat.

Di Denmark, misalnya, anak-anak yang ibunya bekerja paruh waktu justru meraih nilai akademik lebih baik saat remaja.

Rasa bersalah ini mungkin telah membebani ibu bekerja.

Namun bukti ini jelas. Ibu bekerja tidak membagi dirinya, mereka justru melipatgandakan kemungkinan untuk anak-anaknya. Apa yang sering dianggap sebagai pengorbanan sesungguhnya adalah sebuah investasi dengan hasil yang bertahan lintas generasi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement