Selain isu ketenagakerjaan, Nafa juga menjadi perhatian setelah pernyataannya mengenai tunjangan rumah dinas DPR sebesar Rp50 juta. Ia menyatakan mendukung kebijakan tersebut dengan alasan jarak dan kemacetan dari tempat tinggalnya di Bintaro menuju Kompleks Parlemen Senayan.
Pernyataannya memicu reaksi di media sosial. Salah satu pengguna X menuliskan:
“Nafa Urbach clarifying that tunjangan rumah is necessary by complaining about being stuck in traffic from Bintaro to Senayan on daily basis is the most unselfconscious, disgusting, and horrible act in this economy.” (@runiarumndari)
Kontroversi ini menambah panjang daftar perbincangan publik mengenai kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)