Nilai-nilai yang terkandung dalam ulos, menurut Batak Center, harus tetap dijaga agar tidak tergerus oleh zaman. Sebelumnya, Ulos Fest pertama telah sukses diselenggarakan pada November 2019 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Menanggapi usulan dan aspirasi yang disampaikan, Menteri Fadli Zon menyambut baik rencana kolaborasi dan menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk mendukung berbagai program pemajuan kebudayaan, termasuk melalui skema Dana Indonesiana, pengajuan warisan budaya takbenda ke UNESCO, dan rencana pendirian museum.
“Kami siap bekerja sama dan akan memfasilitasi,” ujarnya.
Menteri Fadli Zon menekankan pentingnya kolaborasi dengan pendekatan public-private partnership untuk mendukung pengembangan budaya. Menbud Fadl juga menggarisbawahi gagasan terkait pengajuan ulos sebagai WBTb dan pendirian museum.
“Kami akan mendaftarkan warisan budaya takbenda semaksimal mungkin, serta menghidupkan museum-museum yang lebih spesifik, seperti Museum Batak, selain menjadi pusat edukasi, juga pelestarian pengetahuan budaya,” tuturnya.