Tak hanya itu, acara ini juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Periode 1993-1998 Wardiman Djojonegoro, serta para Duta Besar negara sahabat, para tokoh literasi, peneliti manuskrip, dan pustakawan.
Peringatan 200 Tahun Perang Jawa diharapkan tidak hanya menjadi momen refleksi atas perjuangan Pangeran Diponegoro, tetapi juga menjadi medium untuk menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan, keberanian, dan keteladanan kepada generasi masa kini.
Melalui literasi sejarah dan pemanfaatan koleksi budaya, upaya ini juga menjadi komitmen bersama dalam menjadikannya sebagai pijakan penting guna memperkuat identitas nasional sekaligus memperluas diplomasi budaya Indonesia di tingkat global.
(Agustina Wulandari )