APAKAH anak balita boleh pakai sunscreen? Banyak yang mengira sunscreen hanya diperuntukan di kalangan dewasa saja. Padahal sinar uv tak pandang usia. Paparan sinar matahari berlebih bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit, parahnya lagi hingga menyebabkan kanker kulit.
Mengingat kulit balita yang masih sangat sensitif, banyak orang yang masih bingung terkait keamanan pemakaian suncreen untuk balita. Pemilihan produk pun tidak bisa sembarangan. Niat awal melindungi kulit, jika salah, kulit balita justru akan iritasi serta memunculkan reaksi alergi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan penggunaan sunscreen pada anak usia di atas 6 bulan. Penggunaan sunscreen sejak dini dapat mengurangi risiko kanker kulit hingga 18%.
IDAI menganjurkan untuk bayi diatas 6 bulan dapat menggunakan physical sunscreen yang mengandung titanium oxide atau zinc oxide. Karna kedua kandungan tersebut dapat memblokir sinar UVA dan UVB. Balita juga dianjurkan untuk menghindari matahari di pukul 10 pagi hingga 2 siang, dikarenakan radiasi matahari sedang kuat-kuatnya.
Akan lebih baik jika balita tidak langsung terpapar sinar matahari. Lakukan perlindungan tambahan dengan berteduh di bawah pohon ataupun menggunakan payung. Tindakan tersebut dapat mengurangi paparan sinar matahari hingga 50%.
Penggunaan sunscreen untuk balita terbukti aman, asal penggunaan dan pemilihan produk sesuai. Hindari bahan aktif berbahaya seperti oxybenzone, avobenzone, alkohol, pengawet sintetik, dan bahan iritatif atau berbahaya lainnya.
Walaupun perlindungan terhadap sinar matahari sangat penting sejak usia dini, orang tua tetap perlu cermat dalam memilih cara dan produk yang digunakan mengingat sensitivitas kulit balita. Orang tua dianjurkan untuk melakukan uji tempel (patch test) terlebih dahulu sebelum pemakaian rutin ke kulit balita.
Konsultasi dengan dokter anak atau dokter kulit bisa menjadi langkah baik sebelum memutuskan penggunaan sunscreen secara rutin.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)