Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Penyakit yang Timbul Akibat Kemarau Basah

Muhammad Alfahrezy Rhomadon , Jurnalis-Kamis, 17 Juli 2025 |13:49 WIB
5 Penyakit yang Timbul Akibat Kemarau Basah
5 Penyakit yang Timbul Akibat Kemarau Basah (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Waspada lima penyakit yang timbul akibat kemarau basah. Cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini menandai kemunculan fenomena kemarau basah, yakni musim kemarau yang tetap disertai curah hujan tinggi.

Fenomena ini dipicu oleh perubahan iklim global seperti La Nina dan diperkuat oleh dampak pemanasan global. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan akan mengalami kemarau basah pada pertengahan 2025.

Meski terdengar tidak separah musim hujan berkepanjangan, kemarau basah membawa sejumlah risiko kesehatan yang tak boleh diabaikan. Beberapa penyakit yang umum muncul di kondisi ini antara lain demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga penyakit kulit akibat infeksi jamur dan bakteri. Genangan air, kelembapan tinggi, serta perubahan suhu ekstrem menjadi pemicu utama meningkatnya kasus-kasus tersebut di masyarakat.

dbd

Apa itu kemarau basah

Kemarau basah adalah kondisi ketika hujan terus turun secara berkala selama musim kemarau, atau juga disebut sebagai kemarau yang di atas normal. Namun, dalam kemarau basah, intensitas hujan tetap tinggi meskipun frekuensinya menurun. La Nina sendiri adalah fenomena pendinginan suhu laut di Pasifik tengah yang berpotensi meningkatkan curah hujan di Indonesia, khususnya di daerah dengan perairan yang cukup, menurut BMKG. Saat ini, La Nina sedang menuju fase netral.

 

Penyakit yang sering muncul saat kemarau basah

1.        DBD (demam berdarah deangue) : Diakibatkan oleh banyaknya genangan air yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk  Aedes aegypti berkembang biak.

2.        Leptospirosis: Penyakit yang ditularkan melalui air atau lumpur yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus.

3.        Diare dan Penyakit Pencernaan keterkaitan jumlah hujan, suhu, dan kelembapan yang terjadi. Pada musim hujan, penyakit bakteri dan parasit biasanya meningkat, sedangkan diare virus lebih umum pada musim kemarau ketika suhu rendah.

4.        Penyakit Kulit (Infeksi Jamur & Bakteri) Kelembapan tinggi menyebabkan mudahnya bakteri berkembang biak

5.        Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Cuaca yang tidak beraturan dan perubahan suhu mengakibatkan kondisi udara yang buruk

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement