Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tips Jadi Womenpreneur: Bangun Brand Lewat Kepercayaan dan Cerita Bukan Harga Murah

Ameiliani Putri , Jurnalis-Rabu, 09 Juli 2025 |07:55 WIB
Tips Jadi Womenpreneur: Bangun Brand Lewat Kepercayaan dan Cerita Bukan Harga Murah
Tips Jdi Womenpreneur: Bangun Brand Lewat Kepercayaan dan Cerita Bukan Harga Murah (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Desainer dan pendiri Ikat Indonesia, Didiet Maulana, menekankan pentingnya kekuatan branding bagi womenpreneur dalam membangun bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif. Hal ini disampaikannya dalam kelas komunitas JGBB (Jadi Gampang Bikin Brand) yang diikuti para pelaku UMKM dari berbagai daerah.

Menurut Didiet, branding bukan sekadar logo atau tampilan visual di media sosial, melainkan menyangkut kepercayaan, konsistensi, dan cerita di balik sebuah produk.

“Kekuatan sebuah brand itu muncul ketika orang memilih produk kita bukan karena paling murah, tetapi karena percaya. Branding yang kuat dibangun dari pengalaman dan kepercayaan konsumen, bukan hanya dari promosi,” ujarnya dikutip Rabu (9/7/2025).

Didiet juga menyoroti perubahan pola konsumsi masyarakat yang kini lebih mengandalkan rekomendasi dan testimoni pelanggan dibandingkan iklan.

“Sekarang bukan zamannya bilang ‘pakailah brand saya’. Yang lebih efektif adalah ketika orang lain bilang ‘kamu harus coba ini, bagus banget!’,” katanya.

 

Dalam sesi tersebut, Didiet membagikan sejumlah strategi branding yang bisa diterapkan pelaku UMKM, antara lain:

• Membangun cerita yang kuat di balik produk, seperti yang ia terapkan di Ikat Indonesia yang mengangkat wastra tradisional Nusantara.

• Mengelola komunitas pelanggan secara aktif, misalnya dengan mengirim katalog rutin atau memberikan hadiah ulang tahun kepada pelanggan setia.

• Memanfaatkan media organik, seperti WhatsApp Group RT, alumni sekolah, dan komunitas ibu-ibu, yang terbukti menjadi saluran efektif saat pandemi.

• Mendorong kolaborasi antar-UMKM untuk memperluas jangkauan pasar, misalnya kerja sama antara produsen kain dengan pembuat tas atau aksesori.

Didiet juga menceritakan kisah sukses salah satu peserta kelas JGBB yang berhasil menembus pasar internasional.

“Saya bertemu ibu-ibu yang dulunya baru mulai berjualan online setelah ikut kelas JGBB, sekarang produknya sudah masuk ke department store di Jepang dan Tiongkok. Ilmu kalau dipraktikkan, bisa benar-benar mengubah hidup,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa branding yang kuat bukan hanya dibangun di media sosial, tetapi juga harus tercermin dalam kualitas produk dan pengalaman pelanggan secara nyata. Menutup sesi, Didiet mengajak para pelaku UMKM untuk terus belajar, menjaga kesehatan, dan melihat tantangan sebagai peluang untuk bertumbuh.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement