JAKARTA - Moms, di zaman sekarang ini rasanya hampir mustahil anak gak kenal sama yang namanya gadget. Tapi pertanyaannya, gadget itu sebenarnya kawan atau lawan sih buat anak-anak kita? Jawabannya? Bisa dua-duanya, tergantung gimana kita sebagai orangtua menyikapinya.
Psikolog Pritta Tyas, yang juga Co-Founder BN Montessori dan Good Enough Parent, punya pandangan menarik soal ini. Pritta menyebut gadget bisa jadi kawan asal dipakai dengan bijak.
Ia juga menambahkan bahwa anak yang usia 4 tahun ke bawah, gadget sebaiknya jadi opsi terakhir untuk bonding. Kenapa? Karena secara alami, anak di usia tersebut sebenarnya belum terlalu tertarik dengan gadget. Mereka lebih butuh aktivitas yang merangsang sensorik, main aktif, dan eksplorasi lingkungan sekitar.
“Jadi daripada duduk manis nonton YouTube, anak-anak di bawah 4 tahun lebih baik diajak main pasir, main air, atau yang seru-seru lainnya. Itu yang mereka butuhkan,” jelas Pritta.
Lanjut ke kelompok umur 4-6 tahun, di mana si kecil sudah mulai kenal gadget. Tapi tenang Moms, di fase ini biasanya anak belum sampai kecanduan, asal penggunaannya tetap dikontrol. Nonton bareng boleh banget kok, asalkan kita ikut nemenin dan ngobrolin kontennya bareng-bareng. Jadi screen time gak jadi aktivitas satu arah yang pasif, tapi bisa tetap jadi momen bonding asal ada interaksi.
“Apakah ideal bonding time pakai gadget? Ya enggak juga. Tapi boleh? Boleh. Asal jangan keterusan dan tetap ada batasan,” Tambahnya.
Bagaimana dengan anak 6-7 tahun ke atas yang udah paham banget soal game dan gadget? Ini tantangan sebenarnya, Moms! Karena game punya unsur adiktif dari suara cemprengnya, poin-poinnya, sampai grafik yang bikin nagih. Tapi jangan buru-buru panik dulu!
Main game bareng anak boleh banget, kok! Bahkan bisa jadi bonding time juga asal kita ikut terlibat. Bisa pilih game yang gerak-gerak di TV, atau game edukatif yang bisa dimainkan bergantian. Minecraft, misalnya, juga bisa banget jadi sarana komunikasi dan kerja sama bareng anak.
“Kalau udah usia segini, sensory play udah mulai ditinggalin. Jadi bondingnya bisa lewat board games atau game digital asal tetap bareng-bareng,” katanya.
Intinya Moms, gadget bukan musuh kok. Tapi kalau kita gak pinter-pinter atur dan dampingi, baru deh dia bisa jadi "lawan". Yuk, ubah mindset dan jadikan gadget sebagai alat bantu bonding, bukan babysitter digital!
(Kemas Irawan Nurrachman)