Produk fermentasi seperti yogurt mengandung probiotik yang mendukung kesehatan saluran pencernaan. Sekitar 70% sistem imun manusia berpusat di saluran cerna, sehingga menjaga keseimbangan mikrobiota usus adalah kunci imunitas.
Harvard Health Publishing menyebut bahwa konsumsi probiotik terbukti memperpendek durasi pilek dan infeksi pernapasan ringan.
Kaya akan epigallocatechin gallate (EGCG), teh hijau dikenal sebagai antioksidan kuat yang juga memiliki efek antiviral. EGCG membantu meningkatkan aktivitas sel T yang melawan infeksi virus dan bakteri.
Dalam jurnal Frontiers in Immunology, disebutkan bahwa konsumsi rutin teh hijau juga membantu mengatur respons imun tubuh dan mengurangi inflamasi.
Jenis jamur ini tidak hanya populer di dunia kuliner Asia, tapi juga dikenal dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Reishi mengandung beta-glucan yang berfungsi sebagai imunomodulator. Sementara shiitake mengandung lentinan, senyawa yang membantu mengaktifkan makrofag (sel pemakan patogen).
Riset dari International Journal of Medicinal Mushrooms mengonfirmasi bahwa jamur seperti reishi memiliki potensi besar sebagai agen peningkat imunitas.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)