JAKARTA - Sosial media TikTok belum lama ini diramaikan tren picky eater. Dalam tren tersebut, netizen mengungkap dirinya atau orang terdekat yang ternyata pilih-pilih makanan hingga banyak yang tidak suka mengonsumsi sayuran.
Picky eater sendiri adalah kondisi seseorang dengan preferensi makanan yang kuat dan kecenderungan untuk menghindari atau menolak makanan tertentu. Hal ini terwujud dalam bentuk penolakan untuk mencoba makanan baru, tidak menyukai tekstur, bau, atau rasa tertentu.
Biasanya picky eater umum terjadi terutama pada anak-anak. Namun, hal ini bisa menjadi tanda gangguan makan yang lebih serius hingga di usia dewasanya.
Melansir Children’s Hospital of Philadelphia, anak-anak di seluruh dunia mengalami fase pilih-pilih makanan sejak usia 2 hingga 4 tahun.
Katherine Dahlsgaard, PhD, ABPP, direktur klinis Klinik Perilaku Kecemasan dan Klinik Pemakan Pilih-pilih di Departemen Psikiatri Anak dan Remaja serta Ilmu Perilaku CHOP mengatakan fenomena picky eater pada anak bisa terjadi lantaran adanya proteksi diri mereka untuk memasukan sesuatu ke dalam mulut.
“Hal ini sebagian berawal dari dorongan protektif bawaan pada anak. Contohnya saat balita dan mengambil barang dari tanah untuk dimasukkan ke mulutnya dan dicegah. Tumbuh rasa waspada yang mengatakan, 'Ini adalah 'makanan' baru, dan aku tidak akan menyukainya," jelas Katherine.
Untuk itu, penting untuk orangtua membiasakan beberapa hal agar anak tidak menjadi picky eater hingga mengalami masalah gangguan makan. Berikut adalah beberapa caranya yang dirangkum iNews Media Group, Kamis (18/6/2025).
Cara pertama Anda bisa menciptakan suasana makan yang santai dan positif pada anak. Waktu makan harus menyenangkan dan bebas stres.
Hindari menekan anak Anda untuk makan atau membuat mereka merasa bersalah jika mereka tidak menghabiskan makanannya. Matikan TV dan simpan mainan untuk membantu anak Anda fokus pada makan.
Memperkenalkan makanan baru secara pertahap pada anak bisa Anda lakukan. Tawarkan berbagai makanan di samping makanan favorit yang sudah dikenal agar mereka tidak terlalu takut. Dengan begitu, anak bisa mengenal tekstur, rasa dan aroma dari makanan baru tersebut.
Saat menyiapkan makanan, cobalah untuk melibatkan mereka agar bisa melihat proses penyiapan hingga cara memasaknya.
Libatkan anak Anda dalam tugas-tugas persiapan makanan yang sesuai dengan usianya untuk meningkatkan minat mereka pada makanan.
Kondisi picky eater hingga gangguan makan bisa terjadi lantaran orangtua kerap memaksa mereka untuk makan. Hal ini dapat menyebabkan perebutan kekuasaan dan perasaan negatif tentang makanan.
Untuk itu, butuh kesabaran dan berlatih agar anak bisa menerima makanan yang baik sehingga tidak memengaruhi nutrisi dan gizi mereka.
(Kemas Irawan Nurrachman)