ADA beberapa risiko yang harus dihadapi ibu hamil ketika mengandung di usia 40 tahun. Kehamilan di atas usia 35 tahun sering dikaitkan dengan berbagai risiko, namun nyatanya cukup banyak perempuan yang tetap bisa menjalani kehamilan sehat di usia 40-an.
Berdasarkan data dari Parents, Jumat (13/6/2025), dari kehamilan 1.000 perempuan sekitar 12,6 kelahiran adalah perempuan 40 hingga 44 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa tren perempuan melahirkan di usia matang justru terus meningkat sejak 1985.
Memasuki usia 40-an, tantangan utama yang dihadapi para calon ibu biasanya adalah soal kesuburan. Semakin bertambah usia, kemampuan tubuh untuk hamil secara alami cenderung menurun. Tapi bukan berarti mustahil, ya.
“Beberapa orang bisa hamil secara alami, tapi ada juga yang perlu bantuan medis,” ujar dr. Alyssa Dweck, pakar kebidanan dari AS, dilansir dari Verywell Family.
Bantuan yang bisa berupa konsumsi obat oral, program hubungan teratur, hingga prosedur seperti IVF (In Vitro Fertilization) dengan sel telur donor loh!
Meskipun hamil di usia 40 bukan hal yang tabu, perlu kamu pahami bahwa setiap kehamilan tetap memiliki risiko—dan itu akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Berikut beberapa risiko yang umum dialami ibu hamil di atas usia 35 tahun:
1. Preeklamsia
2. Kelainan kromosom dan kongenital
3. Diabetes gestasional
4. Kelahiran prematur
5. Berat badan bayi rendah
6. Persalinan caesar
7. Risiko bayi masuk NICU (Neonatal Intensive Care Unit)
“Di usia 40-an, kemungkinan ibu mengalami kondisi kronis seperti diabetes atau tekanan darah tinggi juga lebih besar. Maka dari itu, penting banget buat menjalani perawatan prakonsepsi terlebih dahulu sebelum program hamil,” jelas dr. Dweck.
Langkah awal bisa dengan mengecek kondisi kesehatan menyeluruh, memastikan obat-obatan yang dikonsumsi aman untuk kehamilan, hingga menyiapkan tubuh secara fisik dan mental.
Mungkin kamu pernah mendengar bahwa kehamilan di usia matang punya kemungkinan lebih tinggi terhadap kelainan genetik, termasuk Down Syndrome. Karena itu, pemeriksaan secara genetik dianjurkan bagi ibu hamil usia 40-an.
Bukan untuk menakuti, tapi pemeriksaan ini penting agar kamu bisa lebih siap dan mengetahui langkah apa yang harus diambil. Konsultasi dengan tenaga medis bisa membantu kamu memahami hasilnya secara lebih utuh.
Meski terlihat rumit dan penuh risiko, bukan berarti kamu tidak bisa menjalani kehamilan yang menyenangkan di usia 40-an. Kuncinya ada pada perawatan prenatal yang rutin, gaya hidup sehat, dan dukungan lingkungan yang baik.
“Dengan kondisi kesehatan yang stabil, pola makan sehat, dan kontrol kehamilan yang teratur, peluang untuk melahirkan bayi sehat tetap sangat terbuka,” ujar Robin Elise Weiss, kesehatan ibu dan anak.
Mulai dari menjaga pola makan bergizi, rutin olahraga ringan, hingga mengelola stres, semuanya bisa berdampak besar terhadap kualitas kehamilan kamu.
Kehamilan bukan soal angka usia, melainkan tentang kesiapan fisik dan mental. Kalau kamu sedang merencanakan kehamilan di usia 40-an, pastikan kamu rutin cek kesehatan dan tidak ragu untuk mencari bantuan para ahli yaitu Dokter.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)