Pesan utama dari dr. Ika adalah bahwa warna kulit bukanlah penentu kualitas seseorang. Menurutnya, siapa pun bisa sukses, bermanfaat bagi bangsa, dan memiliki masa depan cerah tanpa harus memiliki kulit putih.
“Kamu bisa berjaya di dunia ini karena dirimu, bukan karena warna kulitmu,” katanya mengakhiri pernyataannya.
Standar kecantikan yang diskriminatif sering kali menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan mental, seperti rendah diri, depresi, dan gangguan citra tubuh. Dengan semakin banyaknya tenaga medis dan edukator seperti dr. Ika yang menyuarakan pentingnya mencintai diri sendiri, diharapkan masyarakat mulai lebih kritis terhadap pesan-pesan industri kecantikan.
Pernyataan dari dr. Ika menjadi angin segar di tengah budaya visual yang sering kali menstandarkan kecantikan berdasarkan warna kulit. Ia mengajak masyarakat, terutama perempuan Indonesia, untuk berdamai dengan warna kulit alami mereka dan tidak terjebak dalam ilusi kecantikan yang sempit.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)