KOTA MALANG - Kisah misteri muncul di balik megahnya gedung perkuliahan kampus negeri terkemuka di Kota Malang.
Konon makhluk tak kasat yang melegenda sudah menjadi cerita turun temurun dari dulu hingga kini, yang keberadaannya bisa dirasakan dari dunia metafisika.
Hantu perempuan Mbak Sri hingga sosok tinggi besar penunggu pohon yang ada di Fakultas Teknik (FT) perguruan tinggi negeri yang ada di Jalan Surabaya, Malang. Beberapa gedung lama dan suasana rindangnya pepohonan dibalut gelapnya malam membuat suasana kian horor di malam hari.
Kisah misteri itu masih tersimpan meskipun saat ini pembangunan dan peremajaan gedung sudah dilakukan oleh kampus ini. Penelusuran okezone di kampus, ada beberapa titik yang menjadi singgahan makhluk tak kasat mata.
Di perpustakaan pusat misalnya, sosok perempuan berbaju putih dan hantu pria kerap kali menampakkan diri. Bahkan di bangunan lantai tiga perpustakaan beberapa kali makhluk tak kasat mata itu kerap iseng menggoda manusia.
Sosok hantu tanpa muka yang ada di sekitar area Fakultas Ilmu Sosial (FIS) juga menjadi satu fenomena mistis yang ada. Makhluk astral berjenis kelamin perempuan ini acap kali menampakkan diri di malam - malam tertentu. Konon perempuan ini merupakan korban kecelakaan yang qorin-nya masih bergentayangan di sekitar kampus.
Penuturan satpam yang berjaga bernama Prasetyo, ia memang pernah mengalami beberapa hal ganjil. Bau wewangian bunga melati saat berjaga malam sekitar pukul 22.00 WIB kerap tercium. Belum lagi ada cerita dari para seniornya yang menyatakan ada hantu perempuan tanpa muka.
Dirinya juga mengisahkan sewaktu saat selesai perkuliahan ada kejadian janggal. Ketika semua mahasiswa selesai kuliah dan turun ke bawah. Ada satu mahasiswa perempuan yang justru naik lagi ke lantai atas. Oleh mahasiswa lain diikutilah mahasiswi ini hingga masuk kelas lagi tempat melakukan perkuliahan.
"Padahal itu perkuliahan sudah selesai jam 5 sore, waktu dilihat di kelas nengok ternyata tidak ada mukanya, kejadiannya tahun 2000-an lah sebelum gedung - gedung baru ada," terang Prasetyo, saat ditemui Okezone.com.
Sosok perempuan muka rata ini hingga saat ini masih terlihat. Konon dari hasil komunikasi batin, hantu perempuan tanpa muka bernama Mbak Sri, sosok hantu legendaris.
"Memang pernah dengar hantu mbak Sri namanya. Itu sudah lama dan melegenda kalau di FIS," kata Ridho, alumni mahasiswa jurusan Geografi UM.
Kejadian itu membuat pihak fakultas dijelaskan Prasetyo, tidak mengizinkan adanya aktivitas di malam hari di atas pukul 17.00 WIB. Selain di sekitar FIS, lokasi yang dikenal horor juga terdapat di Fakultas MIPA. Konon di sekitar Fakultas MIPA dari cerita yang beredar turun temurun menjadi tempat bersemayam hantu tanpa kepala.
Menurutnya, sebelumnya ada seseorang pekerja yang terjatuh dan tersambar petir. Sang pria ini meninggal dunia ketika ia dan rekan-rekan petugas keamanan mencoba menolongnya.
"Itu kejadian sewaktu hujan deras, dia jatuh usai tersambar petir. Kepalanya mengalami gegar otak, karena jatuh duluan. Ada orang duduk di lokasi situ (tempat kejadian) persis seperti korban yang meninggal tersambar petir, sampai tujuh hari dia duduk setiap malamnya dia duduk," beber pria berusia 42 tahun ini.
Lain pula yang dialami Vidianto, alumni mahasiswa Fakultas Sastra, yang mengungkap, sosok penunggu pohon besar di dekat Fakultas Teknik (FT) menjadi makhluk tak kasat mata yang kerap menampakkan eksistensinya.
"Di situ kalau malam sehabis isya atau kalau sepi lewat jalan depan pohon itu suka mencium bau bakaran kentang, horor banget suasananya. Teman juga pernah dilihatin makhluknya tinggi besar, tapi saya nggak bisa lihat cuma baunya doang," jelasnya.
Kesaksian berbeda juga dialami mahasiswa semester 5 UM Lingga, dimana ada sosok hantu di dalam boneka yang membuat bergerak sendiri. "Bonekanya itu gerak sendiri berubah posisi, itu di lantai lima gedung FIS, sekarang bonekanya sudah nggak ada dipindahkan, nggak tahu kemana," ujar Lingga.
Kisah-kisah mistis juga pernah terjadi di perpustakaan, sosok perempuan berpakaian putih dan anak kecil yang kerap kali iseng kepada manusia. Sosok hantu perempuan ini terlihat mengeluarkan cairan darah dari dalam tubuhnya. Bahkan hingga kini sosok hantu ini dari penelusuran di lokasi masih ada dan sering menampakkan diri di gelapnya taman depan perpustakaan.
Eka, alumni mahasiswa pascasarjana menuturkan, saat itu ia tengah mengerjakan tugas akhir perkuliahan di lantai tiga perpustakaan pusat, sehabis maghrib dimana di perpustakaan hanya ada dia dan penjaga perpustakaan.
"Di lantai tiga kejadiannya, tiba-tiba buku di rak-rak itu jatuh sendiri, padahal nggak ada orang sama sekali. Akhirnya sama penjaganya disuruh turun ke lantai dua yang ramai, sejak saat itu, di situ nggak boleh ada aktivitas jam 6 sore ke atas," ucap dia.
(Khafid Mardiyansyah)