Masyarakat Boyolali yang kawasanya di lereng Gunung Merapi ini memiliki tradisi unik yang biasanya mereka lakukan setelah perayaan hari raya atau hari kedelapan bulan Syawal dan bertepatan dengan lebaran ketupat.
Bakdan Sapi merupakan tradisi mengarak hewan ternak mereka seperti sapi atau kambing yang telah dikalungi dengan ketupat di lehernya. Selain itu, hewan-hewan yang akan di arak diberikan wewangian sebelum akhirnya dijadikan parade untuk mengelilingi kampung. Tradisi Bakdan Sapi memang sudah dilakukan secara turun menurun yang bertujuan untuk menghormati Nabi Sulaiman yang dipercaya bahwa ia akan memeriksa hewan-hewan ternak milik warga.
Tradisi Binarundak yaitu acara tiga hari sampai seminggu setelah Idul Fitri yang dilakukan oleh Suku Mongondow yang tinggal di wilayah Bolaang Mongondow Raya, Kelurahan Motoboi Besar. Biasanya mereka akan berkumpul dan membakar nasi jaha menggunakan ton-ton sabut kelapa.
Makanan ini merupakan hidangan khas Sulawesi Utara yang dimasak di dalam batang bambu dan memiliki cita rasa khas dari jahe serta gurih dari santan, kemudian disajikan dengan cara dipotong-potong seperti lontong yang biasanya dinikmati bersama lauk pauk.
Tujuan dari tradisi Binarundak adalah menjadi tempat untuk berkumpul, mempererat tali silaturahmi, ungkap rasa syukur serta bermaaf-maafan. Biasanya acara ini akan diiringi menggunakan musik tradisional, syair pujian, dan doa syukur.
(Qur'anul Hidayat)