Lebaran identik dengan makanan khas seperti rendang, opor ayam, gulai, dan semur yang biasanya dimasak dalam porsi besar untuk seluruh keluarga.
Beberapa keluarga juga punya kebiasaan memasak lauk dalam jumlah besar untuk beberapa hari ke depan, supaya tidak perlu repot memasak lagi saat masih sibuk bersilaturahmi.
Namun, menyimpan stok lauk yang melimpah saat Lebaran tersebut tak bisa sembarangan. Alih-alih bisa disantap dalam beberapa hari ke depan, lauk akan jadi mudah basi jika tidak disimpan dengan benar.
Menyimpan lauk dengan benar, terutama daging-dagingan, sangat penting agar tetap segar dan tidak cepat basi, terutama saat Lebaran ketika stok daging biasanya lebih banyak.
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan, dirangkum Okezone dari berbagai sumber.
Jangan langsung memasukkan lauk panas ke dalam kulkas karena bisa menyebabkan suhu kulkas naik dan makanan lain ikut cepat basi.
Tunggu hingga lauk benar-benar dingin sebelum disimpan.
Simpan lauk dalam wadah tertutup rapat atau plastik ziplock agar tidak terkontaminasi udara dan bau dari makanan lain di kulkas.
Pisahkan lauk berkuah dan lauk kering agar lebih tahan lama.
Lauk kering (rendang, dendeng, ayam goreng): Bisa bertahan 4-7 hari di kulkas atau 1-2 bulan di freezer.
Lauk bersantan (opor, gulai, semur): Tahan 1-2 hari di kulkas, lebih dari itu sebaiknya disimpan di freezer agar tahan hingga 2 minggu.
Lauk berkuah tanpa santan (soto, sup): Bisa bertahan 3-4 hari di kulkas atau 1 bulan di freezer.
Bagi lauk ke dalam porsi sekali makan sebelum disimpan. Jadi, saat ingin makan, cukup ambil satu wadah kecil tanpa harus menghangatkan seluruh stok.
Lauk bersantan: Panaskan sampai benar-benar mendidih untuk mencegah cepat basi.
Lauk goreng atau kering: Bisa dipanaskan di wajan tanpa minyak atau di oven supaya tetap renyah. Jangan panaskan berulang kali karena bisa merusak rasa dan tekstur makanan.
Jika menyimpan daging atau lauk mentah, simpan di bagian terpisah dari lauk matang agar tidak terjadi kontaminasi silang yang bisa menyebabkan lauk cepat basi.
(Kemas Irawan Nurrachman)